Allahuakbar...Allahuakbar...Allahuakbar. laillahailallahu Allahuakbar. Allahuakbar walillahilhamud.
ketika takbir berkumandang disurau, dilanggar, dimushola, dimasjid, dan dijalan jalan. telingaku mendengar tetapi kenapa tak tergerak sedikitpun.
sudah matikah kolbu ini. padahal kau diciptakan yang pertama, dan kau dijadikan raja oleh ALLAH, tapi kenapa kau tak bergerak ketika namaNYA dikumandangkan. langit dan seisinya bergetar bahkan semua makluk menengadahkan.
apakah kau betul betul sudah berkarat. sehingga bagaianmu yang paling kecilpun tiada bergerak.
dengan apakah aku harus membersihkan debu yang sudah berkarat? aìr wudluqpun tak pernah aku cari. sehingga mukaku hanya basah oleh peluh keduniawian tanpa peduli dengan sujudnya. tanganku sangat kotor oleh kesrakahan dan tak mau untuk memberi, telingaku hanya kupergunakan mendengar pergunjingan dan tak mau mendengar seruan, matapun tak lepas hanya melihat film porno tak mau melihat al-qur'an. otakpun tak mau kalah hanya berpikir tentang apa besuk bisa makan tanpa mau berpikir kapan aku dipanggil Allah. mulutkupun hanya kupergunakan untuk bergosip ria dan sangat sulìt berkata Allahuakbar. kakipun paling cepat jalan ketempak maksiat. kalau kemasjid sungguh sangat berat. karena sudah terlanjur berkarat hati ini.
suatu sa'at kau pasti ditanya. dengan apa kau mempertanggung jawabkan semua ini.
hatiku sungguh telah tuli. hanya sebuah daging yang berdarah.
hai pakde gimin mintalah hidayah pada Allah selagi rohmu masih dalam ragamu. agar hatimu yang berdebu dan berkarat cepat dibersihkan. pasti Allah akan memberi setiap permintaan umatNYA
amiiin
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar